Papua Today

Kondisi Papua yang sebenarnya….

Konferensi keanekaragaman hayati Papua berakhir dengan komitmen untuk melestarikan alam

Niken Prathivi,
Keanekaragaman Hayati Internasional Konferensi Pembangunan Berkelanjutan tertutup here Selasa, mendesak pemerintah pusat untuk membantu Papua melestarikan lingkungan alam untuk pembangunan berkelanjutan. ketua panitia Noak kata Kapisa konferensi ini merekomendasikan pemerintah pusat melaksanakan agenda dan peraturan yang mendukung pembentukan hutan konservasi. Semua pihak termasuk pemerintah, sektor swasta dan penduduk lokal harus mematuhi peraturan. Konferensi juga merekomendasikan Papua menjadi kekuatan utama dalam mengurangi emisi berbahaya selama tujuh tahun berikutnya dengan melakukan proyek konservasi dan melestarikan ekosistem unik Papua. Papua telah diminta untuk memperkenalkan sebuah proyek pendidikan lingkungan di lembaga pendidikan dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. rekomendasi juga akan disajikan kepada kedua Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim (UNFCCC) di Kopenhagen bulan depan. Sekitar 400 ilmuwan, lingkungan, pejabat pemerintah dan warga berpartisipasi dalam konferensi empat hari.

Menanggapi lima rekomendasi, Gubernur Papua Barnabas Suebu mengatakan, penduduk Papua dan pemerintah pusat harus bekerja sama untuk mendorong masyarakat internasional untuk memelihara lingkungan untuk masa depan.

“Mari kita menyelamatkan Papua, Indonesia dan planet.”

Sumber : The Jakarta Post, Jayapura, Papua | Senin, 11/16/2009

November 17, 2009 - Posted by | Economics, Lingkungan |

2 Komentar »

  1. Menurut saya konferensi keanekaragaman hayati untuk pembangunan Tanah Papua yang berkelanjutan, yang telah dilaksanakan tidak akan pernah memberikan manfaat bagi orang asli Papua, karena konferensi itu sifatnya hanya merupakan kesepakatan di tingkat para elit(stakeholders). Sejauh ini Pemerintah Pusat dan Pemda Papua telah gagal total dalam membangun orang asli Papua, khususnya mereka yang bermukim di kawasan yang kaya akan SDA hayati, seperti hutan, daerah konservasi, kawasan pantai yang kaya, dll. Bagaimana mereka bisa menjaga hutanm, menjaga kebersihan pantai/laut, terumbu karang, dll, yang merupakan bagian dari benteuk-bentuk keanekaragaman hayati Tanah Papaua jika pemerintah tidak terlibat/berkomitmen penuh dalam mendukung upaya perbaikan kehidupan sosbud dan ekonomi mereka…..????

    Karena itu perlu ada penguatan basis ekosob bagi masyarakat asli Papua di tingkat bawah sehingga bisa tercipta kesepahaman untuk menjaga dan mendukung upaya pemerintah itu. Jika ini tidak dilakukan, maka kitong hanya baku tipu dan bicara muluk-muluk tapi semua tidak jelas….., ini sama seperti moment Temu Stake Holders untuk bahas strategy penanggulangan bencana HIV-AIDS di Papua tahun 2008 lalu, tapi upaya kongkrit yang perlu dilakukan sampai sekarang tidak jelas arah juga.., sungguh memprihantinkan nasib orang asli Papua ke depan nanti….! (Julian Zionstein Howay/Wartawan lokal, peneliti sosial dan aktivis LSM, tinggal di Jayapura Papua)

    Komentar oleh Zionstein | Desember 5, 2009 | Balas


Tinggalkan komentar