Papua Today

Kondisi Papua yang sebenarnya….

Gerakan Separatisme Sama Dengan Teroris

Setelah Kelly Kwalik pemimpin separatis Papua meninggal beberapa waktu lalu, ternyata tidak menghentikan aksi separatisme di Papua. kelompok separatis Papua masih terus melakukan berbagai manuver perjuangan politik, diplomasi dan tindakan bersenjata.
Baca lebih lanjut

Mei 16, 2010 Posted by | Autonomy, Conflict, Terrorists | | Tinggalkan komentar

Radikalisasi dan dialog Papua

Di Papua, propinsi paling timur di Indonesia, terjadi peningkatan kekerasan politik pada 2009, yang berlanjut hingga 2010. Salah satu penyebab adalah meningkatnya kegiatan para aktivis militan dari pegunungan tengah, yang mayoritas dari mereka adalah anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Para aktivis ini memutuskan sudah tak ada lagi harapan untuk mewujudkan tujuan utama mereka, yaitu sebuah referendum kemerdekaan lewat cara-cara damai, sehingga mengakibatkan sebagian mereka mendukung aksi kekerasan serta dalam beberapa kasus para aktvisi ini terlibat tindak kekerasan. Taktik mereka dikecam oleh banyak rakyat Papua, tetapi pesan mereka menggema luas, dan frustrasi yang mereka ucapkan adalah nyata. Dialog antara para pemimpin Papua dan pejabat pemerintah pusat, apabila disiapkan dengan hati-hati, menawarkan kemungkinan untuk dapat menanggapi berbagai keluhan yang sudah lama dirasakan oleh rakyat setempat, tanpa mempertanyakan kedaulatan Indonesia.
Baca lebih lanjut

Maret 30, 2010 Posted by | Conflict, Dialog | | Tinggalkan komentar

“Masih Ada Kelompok Yang Dendam”

Kodam XVII/Cenderawasih menduga pelaku penembakan diareal PT Freeport Indonesia dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata. “Pasca tewasnya Kelly Kwalik, masih ada kelompok yang dendam,” kata Kepala Penerangan (Kapendam) Kodam XVII, Letnan Kolonel Infanteri Susilo, kemarin.
Baca lebih lanjut

Maret 17, 2010 Posted by | Conflict | | Tinggalkan komentar

Pengamat: Akar Konflik di Papua Belum Tuntas

Pengamat masalah Papua dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), DR Muridan S Widjojo MSi berpendapat munculnya berbagai konflik di Papua karena akar persoalan belum diselesaikan secara tuntas oleh pemerintah bersama masyarakat Papua. Akar konflik di Papua sampai sekarang belum diurus dengan baik yaitu masalah marginalisasi orang Papua, pelanggaran Hak Azasi Manusia dan lainnya. DIkatakan bahwa tanpa adanya niat baik dan platform yang sama dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di Papua untuk menuntaskan masalah-masalah mendasar orang Papua maka wilayah di ujung timur Nusantara ini tetap akan konflik. Selain itu stabilitas politik dan keamanan di Papua sangat rapuh. Kejadian-kejadian kecil bisa dipakai untuk sebuah isu politik yang besar. Semua kelompok bisa bermain di Papua.
Baca lebih lanjut

Desember 12, 2009 Posted by | Conflict | | Tinggalkan komentar